Rabu, Februari 17, 2021

Sweet Poppies




Di suatu pagi yang hangat oleh sinar mentari, ada suara dering whatsapp berbunyi. Ternyata datang dari Pies seorang lelaki cool yang berhati hangat. Pesan tersebut membuat Popp yang ceria bergegas membuka pesan tersebut dengan sangat gembira.


"Hai pupp" tulis Pies.


"Hai pies, lagi ngapain kamu?" balas Pupp secepat kilat.


"Bangun bobo hihi" sahut Pies


"Selamat pagi dunia wkw" Pupp menimpali dengan nada sindiran karena ini sudah pukul 10.00 pagi.


Percakapan mereka tak hanya berhenti di pagi hari, terus berlanjut sampai siang hari. Hal yang dibicarakan memang tidak terlalu penting. Namun, hal yang tak penting itulah yang membuat bumbu penyedap diantara poppies semakin gurih.


"Pies, ada gak ya manusia yang perutnya ga bulet buncet wkw" tanya Popp 


"Gatau, emang gimana si perut?" Pies membuat Popp berpikir


"Maju ke depan bulet, wkwk" jawab Popp dengan percaya diri


"Hhmm gatau masa segitiga" Pies menimpalinya dengan tidak mau ribet


"Abis maem onigiri segitiga masuk perut jadine bulet ga sgitiga wkw" Popp mencoba membuat kelucuan


"Onigiri ga dimakan bulet bulet" Pies mencoba ngelawak namun gagal membuat tawa


"Hais iyap deh" Popp menjawab pasrah


Popp menanggapinya dengan terheran, manusia seperti Pies bisa membuatnya merasa nyaman dan bahagia. Lewat percakapan kecil ini membuatnya betah berlama-lama memantau layar ponselnya menunggu chat masuk dari Pies.


Sampai malam pun obrolan mereka masih terasa asik. Dikarenakan kondisi yang tak memungkinkan untuk bertemu membuatnya harus biaa mencuri waktu untuk saling sapa di platform Whtsapp ini.


Popp yang tidak terlalu suka menyapa dengan telepon dan juga Pies yang tidak nyaman dengan video call membuat mereka enjoy dengan chatting yang disediakan oleh whatsapp. Lagi pula, dengan begitu akan irit kuota hihi.


Keesokan harinya, Popp mendapat kabar gembira. Ia mendapat kesempatan untuk bisa menjadi artis seperti yang diimpikannnya selama ini. Golden tiket sudah berhasil ia raih, namun syarat yang selanjutnya mengharuskan ia untuk terbang ke kota Solo melakukan casting. Namun, ia dilanda kebimbangan. Hatinya ingin terbang ke Solo untuk melanjutkan masa depannya menjadi artis. Tapi keadaan tidak memungkinkan, salah satunya adalah virus corona yang membuat ia tidak bisa pergi jauh apalagi ke luar kota. Tanpa beepikir panjang ia pun menceritakan isi hatinya pada Pies lewat chatting seperti biasanya.


"Pies, ada kabar gembira. Aku dapet golden ticket buat casting di Solo hlo. Ga nyangka banget kan" Popp masi menggambarkan suasana hatinya yang senang


"Selamat Popp, uuu artisku" Pies mencoba ikut berbahagia atas pencapaian Popp


"Tapi, dengan keadaan begini aku ga bisa ke Solo. Orang tua pasti khawatir dan juga ini bukan ide yang tepat kalo aku harus ke sana. Aku juga masih harus melewati berbagai macam tahapan selanjutnya. Aku takut gagal" Popp langsung menceritakan kondisimya yang galau karena harapannya harus pupus di tengah jalan.


"Gapapa Popp nanti ada jalan lain" Pies berusaha menenangkan.


Pies memang juara untuk mengembalikan serpihan kekecewaan Popp dengan kata 'gapapa’. Gapapa yang terlontar dari Pies memiliki kekuatan ajaib seperti sihir yang membuatnya merasa lebih baik. Popp yang sudah terbiasa dengan kata 'gapapa' pun semakin siap ketika harus dihantam oleh kenyataan dunia yang terkadang mengagetkan.


Kata ajaib 'gapapa' juga pernah dilontarkan Pies saat Popp sedang menghadapi manusia menjengkelkan. Hal itu membuat Popp menurun tingkat amarahnya dan lebih tenang.


"Pies, kenapa si dia ngeselin banget. Masa aku punya semangka 5 dia minta 4. Gatau diri bangett kan. Minta ya 1 boleh laa. Kalo 4 itu kek maruk bangef gak si. Aku yang doyan banget semangka ini malah cuma bisa makan satu. Apa ga nyebelin banget si itu orang rebut punyaku yang harusnya jadi milik aku" gerutu Popp kepada Pies


"Udahla, cuma semangka ga usah dipikirin banget. Nanti beli lagi" usaha Pies menenangkan


"Gak yaa, yang harusnya beli itu dia. Kenapa coba harus minta aku. Iyuh banget kan" Popp masih geram



"Kenapa kamu mau ngasih ke dia?" sanggah Pies


"Ya dia kasian soalnya. Mukanya memelas gitu. Kaya belum makan dan kehausan. Makanya pas dia minta aku kasih. Ehh malah keterusan minta terus" Popp semangat menjelaskan.


"Gapapa, kamu baik sama dia. Masalah swmangka nanti beli lagi. Yang usah kamu kasih ya udah gapapa. Gausah ketrigger sama dia, emang dia biasa ngeselin" Pies mencoba menenangkan. 


Kalimat itu membuat Popo tenang. Ia sadar bahwa niat dia sudah baik membantu orang lain. Popp pun harus menentukan batasannya agar diri dia tidak terombang ambing oleh orang lain. Selain itu ia juga harus lebih mengenal dirinya agar tetap jadi diri siapa sendiri tanpa harus merasa ketrigger dengan pencapaian atau kebanggaan yang dimiliki similiki orang lain.


Hari-hari bersama Pies menyenangkan. Popp sangat bahagia. Ia berharap momen sweet bersama Pies akan terus ada sampai dia tua nanti. Sweet Poppies akan selalu ada wkwkw..


By : Asri Muntahannah


"Bersambung..



  Reconnect with Qur’an: Menyingkap Rahasia dibalik Angka 19 dalam Al-Quran   Al-Quran adalah mukjizat sekaligus kitab suci terakhir y...