Senin, April 04, 2016

cerpen

KU MENEMUKANMU

Hari ini adalah senin, hari yang paling aku tunggu diantara hari dalam seminggu yang lain. Mungkin, anak sekolahan sangat berharap hari senin tidak segera datang karena sangat melelahkan. Bukan berarti seninku tidak melelahkan. Aku senang melihat matahari di hari ini, sang fajar sangat cerah dan masih terasa hangat sehingga menyentuh kulitku yang dingin oleh angin tadi malam. Matahari mulai tinggi dan aku terus memandangnya dari jendela kamarku. Aku melihat ada bibir mungil di sana yang tersenyum kepadaku dan akupun membalas dengan senyum terindahku.
Aku pun bergegas pergi, mempersiapkan diri untuk menyambut dunia di luar sana.bersoleh diri di depan cermin kamar adalah kegiatan yang paling menyenangkan bagiku butuh sampai lima belasan menit untuk mennyudahinya. Hari ini aku mengenaka pakaian berwarnaa hitam. Untuk yang pertama kalinya dan mungkin akan aku pakai di lain hari lagi. Pakaian yang aku kenakan adalah gamis yang menurutku akan memperllihatkan diriku menjadi lebih anggun. Aku pakai kerudung yang berwarna hitam juga karena ada pesaan pribadi yang di sampaikan seseorang kepadaku tentang kerudung hitam, aku hiasi kerudungku dengan pin bentuk kupu- kupu bermaksud menambah manis dari bersolekku hari ini.
Dengan percaya diri aku melangkahkan kakiku keluar pintu, Nampak mentari telah menungguku, aku pun dengan penuh semangat melangkahkan kakiku menuju kampus. Sepanjang jalan aku isi dengan berdzikir dalam hati berharap rahmat tuhaan menemani setiap hembusan naafasku. Aku melihat orang-orang sedang berlalu lalang dengan kencangnya, aku berjalan santai dan menikmati perjalananku karena waktu untuk aku harus masuk kuliah masi lama. Aku melihat para mahasiswa yang mulai bergiliran masuk parkiran kampus dengan bermacam-macam stile pakaian yang di kenakan.
Seperti biasa dan sudah terbiasa tempat yang aku datangi pertama kali ketika sampai kampus adalah komisariat ikatan mahasiswa al-ghozali. Semenjak aku masi menjadi mahasiswa baaru hingga sekarang aku sudah semester enam. Di pagi itu komisariat masih sangat sepi tidak satupun orang yang ada di dalamnya. Ruaangan yang kecil dan penuh dengan buku yang tersusun rapi. Aku duduk di kursi kayu yang mungkin usianya sudah puluhan tahun, menantikan teman yang menghampiriku untuk bercanda gurau. Menit demi menit aku duduk sendiri sambil membaca buku. kemudian datang kawan-kawan seperjuanganku dari arah kantin. Ritual yang selalu kita lakukan adalah berjabat tangan ketika bertemu. Kita bercanda gurau membahas hal yang sebenarnya tidak menjadi hal yang penting untuk di perbincangkan.

Waktu telah menunjukan bahwa kita harus bergegas masuk ruang kelas. Kita saling bergandengan tangan dan tetap melanjutkan canda tawa hingga kita masuk di daalam ruangan dan duduk selalu beriringan. Bahagia aku di hari ini karena sekelas dengan teman-temaan yang sudah aku anggap sebaagai saudara kandung, tidak ada bosan yang aku rasakan selama di dalam kelas karena telihat wajah berserih dari teman-temanku. Kita kembali ke komisariat bersama-sama setelah kuliah selesai. Saat itu suasananya berbeda, tidak ada hening lagi banyak orang yang sedang melakukan diskusi di dalam ruangan kecil itu. suara tawa mereka membuat bibirku tidak mampu menahan untuk tersenyum bahagia. Saling berbagi cerita di hari minggu lalu membuat kita saling tahu dan peduli satu sama yang lain. Inilah yang aku temukaan di hari senin, bahagia bersaama mereka, teman-teman ku yang tak pernah lelah member semangat untuk hidupku yang lebih baik. Terimakasih ikatan mahasiswa muhammadiyah alghozali.
_mardiana'13_

  Reconnect with Qur’an: Menyingkap Rahasia dibalik Angka 19 dalam Al-Quran   Al-Quran adalah mukjizat sekaligus kitab suci terakhir y...