Selasa, Juli 05, 2022

PROFIL KADER IKATAN DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN ZAMAN

 Fitria Noer Lailla

F100210129

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

f100210129@student.ums.ac.id

PENDAHULUAN

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan zaman mengikuti perkembangan berpikir dari manusia. Saat ini Indonesia berada dalam era industri 4.0 yang merupakan era transformasi menuju berbagai perbaikan dengan cara mengintegrasikan dunia online dan produksi serta mengandalkan teknologi internet sebagai komponen utamanya. Pelaku industri mengandalkan teknologi yaitu komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya yang bertujuan untuk membuat keputusan tanpa campur tangan dari manusia. Hal tersebut dapat memudarkan nilai-nilai sosial manusia, salah satunya yaitu gotong royong yang notabene menjadi ikon beradaban bangsa Indonesia karena ketergantungan manusia pada teknologi akibat perkembangan zaman ini dan dapat memunculkan perilaku apatisme yang sangat tidak mencerminkan perilaku manusia sebagai makhluk sosial. 

Perkembangan teknologi dunia serba digital tumbuh sangat cepat. Era industri 4.0 berevolusi menjadi era society 5.0 yang diresmikan pada 21 Januari 2019. Indonesia dengan era industri 4.0 lambat laun akan menjadi era society 5.0 yang notabene pada era ini menggunakan konsep ilmu pengetahuan berbasis modern untuk memenuhi kebutuhan manusia agar hidup dengan nyaman dan mengandalkan manusia sebagai konsep utamanya. Berbeda dengan era industri 4.0 yang mengandalkan teknologi sebagai konsep utamanya. Maka dari itu manusia dituntut untuk memecahkan masalah yang kompleks di lingkup kecil maupun luas serta berpikir kritis, kreatif, kolaborasi, kecerdasan emosional dan negosiasi. Dunia pendidikan sangat berperan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia, begitu pula dengan kader ikatan. Kader ikatan harus mengimbangi dengan perkembangan zaman dan dapat memecahkan segala tantangan di dalamnya. 




PEMBAHASAN

Berbicara tentang kader ikatan tidak luput dari Muhammadiyah. Ikatan adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang gerakannya menggambarkan kondisi masyarakat yang ideal. Tujuan dari Muhammadiyah yaitu “menjunjung tinggi agama Islam agar terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya” karena pada saat itu terjadi penyakit-penyakit seperti TBC. Sebagaimana tujuan IMM adalah “mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan dari Muhammadiyah”. Maka dari itu tujuan dari ikatan adalah cita-cita kader yang secara kolektif menjadi semangat dalam diri kader untuk selalu berproses menjalani kehidupan dan organisasi yang tentunya sigap dan tanggap dengan perkembangan zaman yang semakin pesat ini. 

Mengingat perkembangan zaman yang semakin pesat, tentunya banyak tantangan yang harus dihadapi. Bagi kader ikatan dalam menjawab tantangan dan perkembangan zaman ini adalah Tri Kompetensi IMM yaitu religiusitas, intelektualitas dan humanitas. Tri Kompetensi Dasar IMM menjadi tantangan sekaligus peluang untuk menghadapi era society 5.0. Religiusitas yang bergerak dalam ranah keagamaan yang mencakup akhlak, ibadah, amal makruf nahi mungkar dan intelektual. Dampak dari perkembangan zaman dalam ranah keagamaan yaitu tergerus nya nilai-nilai keislaman akibat budaya asing yang masuk sehingga hidup ber syariah mulai mengelupas dengan adanya perkembangan zaman. Maka dari itu kader ikatan harus mempunyai basic yang kuat untuk menghadapi permasalahan tersebut dan jalan dakwah menjadi salah satu caranya. 

Intelektualitas mencakup kecerdasan kognitif seperti wawasan yang luas, berpikir kritis, logis, inovatif dan kreatif. Intelektual harus ada dalam diri kader ikatan mengingat saat ini sedang terjadi persaingan yang besar dari segi global dan regional. Saat ini teknologi berkembang sangat pesat dan intelektualitas dari manusia atau kader ikatan menjadi komponen utamanya. Sumbangsih yang dapat dilakukan oleh kader ikatan yaitu meningkatkan intelektual dengan mengedepankan literasi sehingga mampu menghasilkan karya-karya yang inovatif dan berkontribusi memberikan gagasan atau pemikiran yang solutif agar dapat bersaing dan menjawab tantangan dari perkembangan zaman. 

Humanitas mencakup memanusiakan manusia, solidaritas yang tinggi, simpati, empati, peka, peduli dan mengutamakan kepentingan bersama. Perkembangan teknologi yang pesat ini seakan menggerus sifat-sifat manusia sebagai makhluk sosial dan mengedepankan apatis terhadap kehidupan sosial. Komunikasi cenderung dilakukan secara online dibandingkan dengan dunia nyata, hal tersebut menimbulkan konflik yang cenderung berasal dari dunia maya. Tugas dari kader ikatan yaitu kembali memunculkan sifat dan perilaku memanusiakan manusia dengan perubahan-perubahan yang dapat dilakukan, salah satunya yaitu peka terhadap permasalahan sosial yang ada dan memasukkannya dengan religiusitas dan intelektualitas serta memunculkan kembali manusia sebagai makhluk sosial. 

PENUTUP

Menghadapi perkembangan zaman seperti sekarang ini tentunya kader ikatan harus ikut andil dan berkontribusi. Tri Kompetensi Dasar IMM menjadi kunci menghadapi perkembangan zaman dan tantangan yang terdapat di dalamnya. Religiusitas, intelektualitas dan humanitas harus ada dalam diri kader ikatan. Religiusitas, akidah akhlak harus tertanam dalam diri kader ikatan dan mengutamakan dakwah amal makruf nahi mungkar. Intelektualitas, teknologi berhubungan dengan hasil pemikiran manusia, maka dari itu kader ikatan harus mempunyai kecerdasan kognitif agar dapat melahirkan kader-kader yang berpikir dinamis. Humanitas, memanusiakan manusia adalah kunci dari humanitas, kader ikatan harus mempunyai sifat-sifat yang menunjang kunci tersebut. Dengan demikian, Tri Kompetensi Dasar IMM saling berkaitan dan berhubungan serta menjadi kunci yang harus ada dalam diri kader ikatan dalam menghadapi perkembangan zaman.


  Reconnect with Qur’an: Menyingkap Rahasia dibalik Angka 19 dalam Al-Quran   Al-Quran adalah mukjizat sekaligus kitab suci terakhir y...