Sabtu, Juni 25, 2022

ARTIKEL PEMIKIRAN GERAKAN MAHASISWA

 Hanifa Fitria Ekowati

F100219363

Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

F100219363@student.ums.ac.id





ABSTRACT

Artikel ini saya tulis untuk menjelaskan tentang pemikiran-pemikiran dalam gerakan mahasiswa. Pada umumnya, mahasiswa sebagai tombak dari ujung masyarakat melibatkan diri dalam aksi gerakan sosial semata-mata karena masyarakat merasakan bahwa pemerintah belum bisa menyejahterakan rakyat baik dalam konteks politik, sosial, maupun ekonomi. Mahasiswa cenderung melakukan pembentukan kelompok dari beberapa organisasi ekstra kampus untuk melakukan diskusi-diskusi dalam menyusun strategi yang biasanya dilakukan dengan cara penempelan pamflet, mengunggah artikel di sosial media agar masyarakat menjadi semakin tahu dan berpartisipasi, serta aksi demonstrasi langsung yang turun ke jalan. 


  1. PENDAHULUAN

Gerakan mahasiswa pastinya menjadi sebuah perlawanan terhadap kekuasaan yang tak dapat dipisahkan dalam suatu pergerakan dinamis guna menuju perubahan bagi setiap negara, khususnya Indonesia. Karena sebagai kaum intelektual dan berintegritas mahasiswa mendapatkan tugas untuk selalu bertanggungjawab atas situasi yang terjadi di masyarakat. Solidaritas ini terbentuk atas dasar ideologi yang sama dan gagasan tentang agama, bangsa, maupun negara. Mahasiswa yang mayoritasnya beragama islam pun saat ini memiliki tujuan gerakan yang menggambarkan minat dan karakteristik tersendiri, khususnya dalam kegiatan yang dilakukan oleh organisasi bernuansa islam. Oleh karena itu kampus sebagai Lembaga Pendidikan formal otomatis harus menjadi bagian dari system sosial yang terlibat dalam pembentukan karakter masing-masing individu. Lembaga Pendidikan idealnya wajib menanamkan nilai kesadaran agar mahasiswa menjadi individu yang lebih terbuka dan melek politik. Tetapi tidak jarang mahasiswa aktivis biasanya dipandang negatif oleh mahasiswa biasa hal itu dikarenakan aktivitas dari mahasiswa organisatoris tersebut yang cenderung suka mengesampingkan tugas yang seharusnya ia wajib jalani terlebih dahulu, ini adalah poin penting yang wajib kita ubah agar tidak menimbulkan persepsi yang lebih buruk lagi. 



  1. ISI

Saat ini gerakan mahasiswa di Indonesia cenderung lebih berorientasi pada masalah mendesak yang jangka pendek dan spontanitas dalam menghadapi masalah-masalah yang sedang berkembang, bukan lagi memikirkan tujuan jangka panjang seperti pada gerakan massa sebelumnya. Aksi mahasiswa saat ini bersifat kurang teratur yang banyak mengakibatkan korban serta kerusakan infrastruktur negara, hal itu terjadi karena banyaknya orang yang hanya ikut-ikutan berdemo saja padahal tidak tahu konteks atau tujuan permasalahan apa yang sedang didemokan, sehingga gerakan yang anarkis ini memberikan pandangan negatif yang tidak lagi mendapatkan perhatian dari masyarakat namun berubah menjadi anti-pati. Jika kita memperhatikan sejarah gerakan mahasiswa dan pemuda di Indonesia, kita pasti akan melihat sudut pandang dalam peran penting atau setiap langkah dan strategi yang selalu dimainkan ketika Indonesia sedang berada diujung tanduk dalam keadaan kritis baik secara politik maupun tatanan sosialnya. Cara berdemokrasi yang baik seharusnya dengan cara tawar menawar, lobi-melobi, atau mengadakan perundingan politik secara transparant sehingga dapat menghasilkan perubahan untuk kehidupan yang lebih baik lagi. 


  1. KESIMPULAN

Kesimpulan terakhir yang ingin saya sampaikan yaitu kita sebagai mahasiswa tetaplah menjaga idealisme yang sesuai dengan norma yang berlaku dalam melakukan suatu gerakan untuk perubahan. Tan Malaka pernah berkata bahwa “Harta yang paling berharga dalam diri pemuda adalah idealismenya.” Saat ini nilai-nilai islam menjadi nilai moral dan dasar pedoman serta kearifan yang perlu menjadi perhatian tersendiri bagi pergerakan di era millennial ini, terutama dalam era globalisasi yang sekarang perkembangan teknologinya meningkat pesat. 


  Reconnect with Qur’an: Menyingkap Rahasia dibalik Angka 19 dalam Al-Quran   Al-Quran adalah mukjizat sekaligus kitab suci terakhir y...