Kamis, Juli 07, 2022

Gerakan Sosial dari Pemikiran Muhammadiyah

 Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah dalam tahun 1912, syarat umat Islam dalam ketika itu pada keadaan sangat terpuruk, dan kurang pandai menggunakan taraf pendidikan yang sangat rendah kemakmuran & ekonomi yang parah dan kemampuan politis yang tidak berdaya. Prinsip primer gerakan sosial Muhammadiyah adalah output pemahaman terhadap ajaran islam yg termaktub pada al-Qur’an & as-sunnah output pemahaman demikian dirumuskan menjadi pola kelakuan usaha Muhammadiyah yg lalu mendorong memberi arah dan bentuk setiap aktifitas Muhammadiyah.

Gerakan Sosial Muhammadiyah adalah gerakan yang terinspirasi berdasarkan QS. At-taubah ayat 60 yang isi nya mengungkapkan mengenai telompok penerima zakat, fakir miskin dan yatim piatu yg masuk golongan harus  mendapat zakat. Secara generik, gerakan sosial Muhammadiyah merupakan keagamaan. Bidang keagamaan  tersebut  mencakup  memberikan  tuntunan  dan  pedoman  pada  bidang  aqidah, ibadah,  akhlak  dan  muamalah  berdasarkan  alquran  dan sunnah, mendirikan masjid  dan mushalla  menjadi  tempat  sarana  ibadah,  mencetak  kader  ulama  (fuqaha),  mempelajari aneka macam kajian keislaman dan perkembangan umat islam, memberi fatwa dan tuntunan pada bidang keagamaan dan melakukan dakwah.

Gerakan yang dibangun sang muhammadiyah terbagi sebagai 4 gerakan sosial antara lain gerakan pada Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang kesejahteaan sosial dan Bidang kaderisasi. (1) Bidang pendidikan yg mencakup pendidikan yg beroerientasi  pada perpaduan  antara sistem  pendidikan  generik & sistem pesantren. (2) Makna gerakan sosial pada bidang kesehatan, gerakan sosial adalah sebuah langkah Muhammadiyah pada melakukan dakwah bi al-Hal (menggunakan perbuatan) atau bukti konkret menggunakan mengadakan bakti sosial pada pelayanan kesehatan, seperti  mendirikan tempat tinggal   sakit & pada moment eksklusif mengadakan pengobatan untuk masyarakat luas tanpa terkhusus bagi masyarakat Muhammadiyah. (3) Bidang kesejahteraan sosial yg mencakup  aktivitas pada bentuk amal usaha, balai pengobatan, panti asuhan anak yatim, panti jompo, santunan keluaga kurang mampu, santunan kematian, dan panti stigma netra. (4) Bidang Kaderisasi muhammadiyah menyelenggarakan baitul arqam.

Gerakan sosial adalah bagian dakwah menggunakan bukti konkret yaitu dakwah yg mengedepankan konduite yg konkret yg telah dicontohkan sang Nabi Muhammad SAW saat mendamaikan dan menyatukan persaudaran antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Gerakan sosial ini bisa dilakukan menggunakan aneka macam pendekatan keilmuan & kebutuhan masyarakat. Ide dan nilai dasar gerakan sosial pada Muhammadiyah merupakan merujuk pada al- Qur’an dan hadis Nabi SAW, lantaran Muhammadiyah  melakukan segala bentuk kegiatannya berdasarkan al-Qur’an & hadis Nabi SAW. K.H. Ahmad Dahlan menjadi sosok langsung yg faham terhadap al-Qur’an, mengamalkannya menggunakan bukti konkret pada tengah-tengah masyarakat. Pemahamannya terhadap surat Al-Imran ayat 104 & surat Al-Ma’un ayat 1-7 membawanya sebagai seseorang yang peduli terhadap persoalan sosial yang dihadapi umat Islam.Gerakan sosial yg dilakukan K.H. Ahmad Dahlan adalah bentuk purifikasi ajaran Islam dimana Islam hanya menjadi formalitas yang hampa tanpa terdapat bukti konkret. Oleh lantaran itu, James L. Peacock pada risetnya “Purifiying of the Faith: The Muhammadiyah Movement in Indonesia Islam”, menentukan Muhammadiyah menjadi gerakan pemurnian Islam terbesar pada Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

(HARJONO, 2020; Kompasiana, 2020; Quraisy, Agustang, & Asrifan, 2021; Rahardiyan, 2019)

Harjono, E. O. (2020). MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOSIAL DAN KESEHATAN.

Kompasiana. (2020). Gerakan Sosial Muhammadiyah. Retrieved April 8, 2022, from https://www.kompasiana.com/adindavega3293/5e1fe296d541df09c1492b52/gerakan-sosial-muhammadiyah

Quraisy, H., Agustang, A., & Asrifan, A. (2021). MUHAMMADIYAH DALAM GERAKAN SOSIAL DI KABUPATEN WAJO. https://doi.org/10.31219/osf.io/dpsg9

Rahardiyan, Z. (2019). GERAKAN SOSIAL MUHAMMADIYAH DI KAMPUNG NITIKAN TAHUN 1954-2018 M. Skripsi, 3, 1–9.


  Reconnect with Qur’an: Menyingkap Rahasia dibalik Angka 19 dalam Al-Quran   Al-Quran adalah mukjizat sekaligus kitab suci terakhir y...