Selasa, Juli 19, 2022

GERAKAN MAHASISWA MENURUT MUHAMMADIYAH

 



  1. Pendahuluan

Dengan kapasitas intelektual dan dialektika yang mumpuni, mahasiswa menjadi sosok penting dibalik pergerakan sebuah bangsa. Sudah tidak menjadi rahasia umum bahwa mahasiswa menjadi pionir utama dalam berbagai pergerakan yang ada. Tercatat pada tahun 1998 ketika kediktatoroan Soeharto yang mengharapkan dirinya menjadi presiden seumur hidup, mahasiswalah yang menuntut Soeharto untuk turun dari singgasana kekuasaannya sebagai presiden. Inilah mengapa mahasiswa disebut sebagai kritis idealis dalam berkehidupan.

Sementara Muhammadiyah memiliki organisasi otonom IMM yang fokus terhadap pergerakan mahasiswa Muhammadiyah. Oleh karena itu, urgensi pembentukan makalah ini untuk membahas bagaimana lazimnya pergerakan mahasiswa sesuai Muhammadiyah.

  1. Isi

Indonesia sebagai negara berideologi demokratis dengan inti ajarannya dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat menjadikannya memiliki beberapa konskuensi mendasar diantaranya adalah rakyat ikut andil dalam setiap keputusan yang dibuat oleh pihak konstitusi yang berwenang di bidangnya. Sehingga jika ada kebijakan-kebijakan yang dinilai kurang pas atau bahkan melenceng maka tugas rakyatlah yang harus meluruskan kekeliruan itu. Sebagaimana Value Add Theory mengatakan bahwa gerakan sosial terjadi karena ketegangan masyarakat akibat tidak terpenuhinya suatu fenomena.

Lantas mengapa mahasiswa yang sering menjadi pemeran utama dalam pergerakan ini?. Jawabannya karena di pundak mahasiswa terbebani  tridharma perguruan tinggi pengabdian kepada masyarakat. Dan bentuk pengabdian tidak harus bersifat formal seperti loka karya, penyuluhan, dan sejenisnya. Namun pengabdian disini lebih ditekankan kepada pergerakan sosial seperti kampanye dan demonstrasi kebijakan.

Sebagai mahasiswa Muhammadiyah yang berkumpul dalam satu wadah organisasi bernama IMM, kita harus memiliki landasan dasar untuk berpacu dalam berbagai aksi kolektif. Sebut saja ciri IMM yang tertuang dalam Enam Penegasan IMM yaitu bahwa IMM adalah gerakan  mahasiswa Islam, dan kepribadian Muhammadiyah adalah landsan perjuangan IMM.

Berbekal dua penegasan diatas, telah jelas bahwa pergerakan mahasiswa Muhammadiyah harus sejalan dengan ideologi muhammadiyah sebagai ibu kandung dari IMM itu sendiri. Ditambah lagi pergerakan IMM harus sesuai syariat Islam yang telah ditetapkan oleh Al-quran dan As-sunnah.

Selain itu masih ada lagi landasan dasar pergerakan mahasiswa Muhammadiyah yaitu Trilogi IMM dan Tri Kompetensi dasar IMM. Dalam Trilogi IMM ada satu poin yang ditujukan khusus kepada permasalahan kemasyarakatan. Trilogi IMM ini sangat penting karena merupakan pondasi gerakan IMM yang merupakan arah gerakan yang memiliki ciri khas sekaligus sebagai identitas IMM dalam menjalankan roda pergerakan organisasi. Oleh karena itu, mengimplementasikan Trilogi IMM diharapkan dapat menjadi dasar-dasar mahasiswa Muhammadiyah dalam melakukan pergerakan sehingga tidak melenceng dan disusupi pihak ketiga dalam melakukan pergerakan di tengah masyarakat Indonesia ini 


  1. Penutup

Dengan adanya Al-Quran, As-Sunnah, Trilogi IMM, Tri Kompetensi Dasar, dan Enam Penegasan IMM yang menjadi dasar pergerakan mahasiswa Muhammadiyah diharapkan mampu menjadi acuan mahasiswa dalam menjalankan pergerakan atau aksi kolektif. Sehingga aspirasi dapat tersampaikan dengan damai dengan mengedepankan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan yang sesuai dengan ideologi Indonesia yaitu Pancasila.

Oleh : IRHAM ZULFIKAR AHMAD

  Reconnect with Qur’an: Menyingkap Rahasia dibalik Angka 19 dalam Al-Quran   Al-Quran adalah mukjizat sekaligus kitab suci terakhir y...