Rabu, Juni 29, 2022

IMM Menjawab Tantangan Zaman


''Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak'' demikian sabda Rasulullah saw. Namun, apa akhlak dalam artian sebenarnya? Akhlak biasa diistilahkan dengan hablum minannaas (hubungan manusia dengan manusia). Dan ternyata bukan hanya hubungan dengan manusia saja. Bagaimana manusia berhubungan dengan sesama dan bagaimana manusia juga berhubungan dengan makhluk-makhluk Allah yang lain seperti jin, hewan, tumbuhan, batu, malaikat. 

Lalu apa sebenarnya akhlak itu? Akhlak adalah hasil dari keimanan dan keistiqomahan seseorang dalam menjalankan ibadah. Kata akhlak secara bahasa berasal dari bahasa Arab “Al-Khulk” yang diterjemahkan sebagai perangai, tabiat, budi pekerti, dan sifat seseorang. Jadi akhlak seseorang diartikan sebagai budi pekerti yang dimiliki oleh seseorang berdasarkan sifat-sifat, atau tingkah laku yang cenderung sering ia perlihatkan atau lakukan.

Menurut istilah khusus dalam Islam, akhlak diartikan sebagai sifat atau perangai seseorang yang telah melekat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut. Seseorang yang memiliki sifat baik cenderung memperlihatkan perilaku atau perangai yang baik secara dominan, dan begitu pula sebaliknya, orang yang memiliki sifat yang buruk cenderung memperlihatkan perilaku atau perangai yang buruk secara dominan, ini yang disebut akhlak tercela.

Lalu apa hubungan Akhlak dengan peran IMM dalam menjawab tantangan zaman? Sebagaimana yang kita ketahui tujuan berdirinya Muhammadiyah adalah untuk menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. 

Sebelum itu mari kita berkenalan dengan IMM terlebih dahulu, IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) adalah sebuah Organisasi Gerakan Mahasiswa Islam, sekaligus Organisasi Otonom Muhammadiyah yang bergerak di bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Kemasyarakatan dengan tujuan mengusahakan terbentuknya Akademisi Islam yang Berakhlak Mulia dalam rangka mencapai Tujuan Muhammadiyah. Dari tujuan IMM didirikan kita dapat menarik garis kasar akan hubungannya dengan Muhammadiyah dan juga tujuan Rasulullah diutus kebumi dalam rangka misinya sebagai penyempurnaan akhlak manusia. 

Kita kembali lagi ke IMM, IMM bergerak di ranah kemahasiswaan dan yang sebagaimana kita ketahui secara umum bahwa mahasiswa mengambil peran yang cukup besar dalam perubahan yang terjadi pada masyarakat, karena mahasiswa memegang peran sebagai agen perubahan, pengontrol sosial, sebagai kekuatan moral di tengah masyarakat, penjaga nilai, dan tentunya sebagai penerus pembangun bangsa. Dikarenakan dampak mahasiswa dalam masyarakat yang cukup besar ini, maka yang menjadi sumber perubahan. Dengan berdirinya IMM maka pergerakan Muhammadiyah pun tak hanya menyentuh ranah kemahasiswaan saja, namun dengan berdirinya IMM kita dapat memaksimalkan sumber daya manusia melalui mahasiswa di berbagai cakupan bidang yang saling berkaitan satu sama lain dan mendukung penyempurnaan akhlak di bumi Allah ini. Mahasiswa IMM dituntut untuk bergerak di 3 ranah sesuai dengan trilogi IMM yakni Kemahasiswaan, Kemasyarakatan, dan Keagamaan. Dengan kontribusinya dalam melakukan perubahan atau pergerakan di ranah tersebut, diharapkan kader IMM memiliki kompetensi dasar yang mampu memaksimalkan potensi lain yang ada pada dirinya, kompetensi dasar yang harus dimiliki kader IMM ialah religiusitas, intelektualitas, dan humanitas. 

Sebagai kesimpulan, ketika kader IMM nantinya terjun ke masyarakat langsung, diharapkan ia membawa bekal yang seharusnya ada dalam diri setiap kader sehingga dapat tercipta peradaban Islam berkemajuan, dengan akhlak yang baik maka IMM tidak hanya dapat menjawab tantangan zaman, namun ia akan jalan beriringan dan bahkan mengubah masa depan ke arah yang lebih baik.


 Oleh : Habib Sulismahenda


Senin, Juni 27, 2022

LITERASI SEBAGAI GERAKAN MASYARAKAT DALAM BERSOSIAL

 Esa Berliana Mustikawati Azzaro

B2002010406

Akuntansi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA



    Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman berbagai suku dan juga budaya yang perlu kita jaga dan kita lestarikan keberadaannya. Namun dalam sebuah penelitian telah ditemukan bahwa negara Indonesia masih masuk ke dalam kategori negara menengah yang artinya, sumber daya manusia negara Indonesia masih perlu untuk ditingkatkan lagi. Indonesia sangat memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas agar di masa mendatang nanti kelak dapat membangun dan mewujudkan generasi millennial yang cemerlang serta dapat menghadapi suatu tantangan didalam negeri maupun diluar negeri seperti globalisasi.

    Untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya yaitu dengan meningkatkan pemahaman kepada masyarakat tentang apa itu literasi dan bagaimana cara masyarakat dapat menjadikan literasi tersebut sebagai gerakan dalam bersosial.

    Saat ini sudah banyak program-program literasi yang tersebar luas di berbagai masyarakat. Tujuan dari literasi sendiri adalah untuk meningkatkan pemahaman pengetahuan lebih mendalam serta belajar bersama. Selain itu kegiatan ini juga dapat membantu masyarakat Indonesia yang buta aksara. Dalam kemajuan bangsa ini pemahaman literasi menjadi salah satu unsur yang penting.

    Dengan berliterasi masyarakat dapat menjadikan literasi tersebut sebagai gerakan dalam bersosial. Gerakan sosial yang dimaksud disini merupakan bentuk kegiatan partisipasi antar sesama masyarakat untuk saling peduli satu sama lainnya. 

    Literasi sebagai gerakan masyarakat dalam bersosial dapat diwujudkan dengan berbagai macam kegiatan. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini sendiri agar masyarakat di Indonesia dapat belajar untuk lebih bisa saling peduli antar sesama individu, saling mengerti, saling menghargai dan saling menghormati serta dapat membangun tali persaudaraan yang kuat. Ini dapat kita wujudkan ke dalam pelaksanaan kegiatan sosial dengan memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat. Maka dari itu literasi sangat lah penting dibutuhkan dalam menunjang berbagai kegiatan-kegiatan.

    


Sabtu, Juni 25, 2022

ARTIKEL PEMIKIRAN GERAKAN MAHASISWA

 Hanifa Fitria Ekowati

F100219363

Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

F100219363@student.ums.ac.id





ABSTRACT

Artikel ini saya tulis untuk menjelaskan tentang pemikiran-pemikiran dalam gerakan mahasiswa. Pada umumnya, mahasiswa sebagai tombak dari ujung masyarakat melibatkan diri dalam aksi gerakan sosial semata-mata karena masyarakat merasakan bahwa pemerintah belum bisa menyejahterakan rakyat baik dalam konteks politik, sosial, maupun ekonomi. Mahasiswa cenderung melakukan pembentukan kelompok dari beberapa organisasi ekstra kampus untuk melakukan diskusi-diskusi dalam menyusun strategi yang biasanya dilakukan dengan cara penempelan pamflet, mengunggah artikel di sosial media agar masyarakat menjadi semakin tahu dan berpartisipasi, serta aksi demonstrasi langsung yang turun ke jalan. 


  1. PENDAHULUAN

Gerakan mahasiswa pastinya menjadi sebuah perlawanan terhadap kekuasaan yang tak dapat dipisahkan dalam suatu pergerakan dinamis guna menuju perubahan bagi setiap negara, khususnya Indonesia. Karena sebagai kaum intelektual dan berintegritas mahasiswa mendapatkan tugas untuk selalu bertanggungjawab atas situasi yang terjadi di masyarakat. Solidaritas ini terbentuk atas dasar ideologi yang sama dan gagasan tentang agama, bangsa, maupun negara. Mahasiswa yang mayoritasnya beragama islam pun saat ini memiliki tujuan gerakan yang menggambarkan minat dan karakteristik tersendiri, khususnya dalam kegiatan yang dilakukan oleh organisasi bernuansa islam. Oleh karena itu kampus sebagai Lembaga Pendidikan formal otomatis harus menjadi bagian dari system sosial yang terlibat dalam pembentukan karakter masing-masing individu. Lembaga Pendidikan idealnya wajib menanamkan nilai kesadaran agar mahasiswa menjadi individu yang lebih terbuka dan melek politik. Tetapi tidak jarang mahasiswa aktivis biasanya dipandang negatif oleh mahasiswa biasa hal itu dikarenakan aktivitas dari mahasiswa organisatoris tersebut yang cenderung suka mengesampingkan tugas yang seharusnya ia wajib jalani terlebih dahulu, ini adalah poin penting yang wajib kita ubah agar tidak menimbulkan persepsi yang lebih buruk lagi. 



  1. ISI

Saat ini gerakan mahasiswa di Indonesia cenderung lebih berorientasi pada masalah mendesak yang jangka pendek dan spontanitas dalam menghadapi masalah-masalah yang sedang berkembang, bukan lagi memikirkan tujuan jangka panjang seperti pada gerakan massa sebelumnya. Aksi mahasiswa saat ini bersifat kurang teratur yang banyak mengakibatkan korban serta kerusakan infrastruktur negara, hal itu terjadi karena banyaknya orang yang hanya ikut-ikutan berdemo saja padahal tidak tahu konteks atau tujuan permasalahan apa yang sedang didemokan, sehingga gerakan yang anarkis ini memberikan pandangan negatif yang tidak lagi mendapatkan perhatian dari masyarakat namun berubah menjadi anti-pati. Jika kita memperhatikan sejarah gerakan mahasiswa dan pemuda di Indonesia, kita pasti akan melihat sudut pandang dalam peran penting atau setiap langkah dan strategi yang selalu dimainkan ketika Indonesia sedang berada diujung tanduk dalam keadaan kritis baik secara politik maupun tatanan sosialnya. Cara berdemokrasi yang baik seharusnya dengan cara tawar menawar, lobi-melobi, atau mengadakan perundingan politik secara transparant sehingga dapat menghasilkan perubahan untuk kehidupan yang lebih baik lagi. 


  1. KESIMPULAN

Kesimpulan terakhir yang ingin saya sampaikan yaitu kita sebagai mahasiswa tetaplah menjaga idealisme yang sesuai dengan norma yang berlaku dalam melakukan suatu gerakan untuk perubahan. Tan Malaka pernah berkata bahwa “Harta yang paling berharga dalam diri pemuda adalah idealismenya.” Saat ini nilai-nilai islam menjadi nilai moral dan dasar pedoman serta kearifan yang perlu menjadi perhatian tersendiri bagi pergerakan di era millennial ini, terutama dalam era globalisasi yang sekarang perkembangan teknologinya meningkat pesat. 


Kamis, Juni 23, 2022

Peran Perempuan Masa Kini di Zaman Milenial

 Perempuan.. Makhluk lemah yang selalu diposisikan minor dan dianggap lebih rendah daripada laki-laki. Dunia memandang perempuan secara negatif dan hanya sedikit masyarakat di dunia ini yang memberikan peluang dan ruang untuk seorang perempuan dalam segala hal. Bahkan di salah satu belahan dunia ini perempuan dianggap tidak layak untuk mendapatkan pendidikan di bangku sekolah, tidak hanya itu, perempuan diharuskan dan diwajibkan untuk tinggal dirumah dan tidak diberi ruang untuk dapat mengembangkan bakat mereka. Bukankah itu tidak adil? Kenapa perempuan dipandang remeh?


Dominasi laki-laki terhadap perempuan merupakan suatu realitas yang hidup hampir dimanapun itu. Entah itu disadari atau tidak, pada kenyataannya peran perempuan di masyarakat sangat penting. Bahkan di beberapa bidang peran perempuan lebih unggul daripada laki-laki. Apalagi sekarang adalah era society 5.0 yang mana di zaman millenial ini manusia dipaksa untuk tumbuh dan mengikuti perkembangan zaman sehingga proses globalisasi tidak dapat terelakkan lagi. Globalisasi yang tidak mengenal batas dan wilayah ini membawa sedikit perubahan baru bagi kehidupan perempuan di seluruh dunia. Kaum perempuan mulai diberdayakan dan diangkat derajatnya setara dengan laki-laki. Masyarakat mulai menyadari betapa pentingnya peran seorang perempuan di berbagai aspek pendidikan, sosial budaya, ekonomi, hukum, politik, dan lain sebagainya. Hal itu juga dipengaruhi oleh tuntutan bangsa-bangsa atas nama masyarakat global bahwa kemajuan suatu bangsa dan negara ditentukan bagaimana bangsa dan negara tersebut peduli dan memberi akses yang luas bagi perempuan untuk beraktivitas di ranah publik. 


Seiring perkembangan zaman perempuan semakin menjadi sorotan publik yang akhirnya menyebabkan masyarakat mulai membutuhkan serta mengakui keberadaan perempuan. Dari sini dapat dilihat bahwa peran perempuan semakin penting. Selain sebagai seorang ibu dan istri, perempuan juga berperan penting dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu contoh peran perempuan dalam rangka upaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat dilihat pada sektor perikanan. Di sektor tersebut perempuan dapat mengerjakan sebagian besar pekerjaan produksi. Selain dalam sektor tersebut, perempuan juga memiliki peran dalam bidang pembangunan. Tidak hanya pembangunan di desa-desa, tetapi pembangunan secara nasional yang berguna untuk mengubah kehidupan bangsa. Perempuan adalah aset, potensi, dan investasi penting dalam membangun suatu bangsa yang sejahtera. Dalam konteks pembangunan, perempuan sangat erat kaitannya dengan memperbaiki kualitas generasi calon penerus dan pemimpin bangsa. Karena perempuan adalah pendidik pertama dalam kehidupan para penerus bangsa. 


Perempuan juga bisa berperan aktif dalam bidang politik dan ekonomi. Dengan kecerdasan serta kepiawaian para perempuan di Indonesia, partai-partai politik tidak bisa menganggap remeh dan mengabaikan perempuan. Dilihat dari banyaknya perempuan yang sekarang terjun di dunia politik dan berperan aktif serta berkontribusi dalam bidang politik. 


Sekarang bukan zamannya lagi perempuan dikekang dirumah dan berada di dapur. Peran perempuan lebih dari itu. Bahkan di belahan dunia perempuan adalah pemimpin-pemimpin negaranya. Tidak hanya laki-laki yang bisa menjadi pemimpin, tetapi perempuan pun memiliki hak yang sama. Tugas utama perempuan di zaman  millenial pada era kesetaraan gender ini yaitu mempelajari dan memperbaiki pola pikir dari perempuan itu sendiri supaya mereka mau berubah menjadi lebih baik lagi.


Dengan mendukung peran perempuan di berbagai bidang berarti memperkuat potensi pertumbuhan dan pembangunan negara. Oleh karena itu, peran perempuan tidak bisa dianggap remeh.



Oleh : Arifah Dwi Widyastuti

Komisariat : FKIP


  Reconnect with Qur’an: Menyingkap Rahasia dibalik Angka 19 dalam Al-Quran   Al-Quran adalah mukjizat sekaligus kitab suci terakhir y...