cerpen
KU MENEMUKANMU
Hari
ini adalah senin, hari yang paling aku tunggu diantara hari dalam seminggu yang
lain. Mungkin, anak sekolahan sangat berharap hari senin tidak segera datang
karena sangat melelahkan. Bukan berarti seninku tidak melelahkan. Aku senang
melihat matahari di hari ini, sang fajar sangat cerah dan masih terasa hangat
sehingga menyentuh kulitku yang dingin oleh angin tadi malam. Matahari mulai
tinggi dan aku terus memandangnya dari jendela kamarku. Aku melihat ada bibir
mungil di sana yang tersenyum kepadaku dan akupun membalas dengan senyum
terindahku.
Aku
pun bergegas pergi, mempersiapkan diri untuk menyambut dunia di luar sana.bersoleh
diri di depan cermin kamar adalah kegiatan yang paling menyenangkan bagiku
butuh sampai lima belasan menit untuk mennyudahinya. Hari ini aku mengenaka
pakaian berwarnaa hitam. Untuk yang pertama kalinya dan mungkin akan aku pakai
di lain hari lagi. Pakaian yang aku kenakan adalah gamis yang menurutku akan
memperllihatkan diriku menjadi lebih anggun. Aku pakai kerudung yang berwarna
hitam juga karena ada pesaan pribadi yang di sampaikan seseorang kepadaku
tentang kerudung hitam, aku hiasi kerudungku dengan pin bentuk kupu- kupu
bermaksud menambah manis dari bersolekku hari ini.
Dengan
percaya diri aku melangkahkan kakiku keluar pintu, Nampak mentari telah
menungguku, aku pun dengan penuh semangat melangkahkan kakiku menuju kampus. Sepanjang
jalan aku isi dengan berdzikir dalam hati berharap rahmat tuhaan menemani
setiap hembusan naafasku. Aku melihat orang-orang sedang berlalu lalang dengan
kencangnya, aku berjalan santai dan menikmati perjalananku karena waktu untuk
aku harus masuk kuliah masi lama. Aku melihat para mahasiswa yang mulai bergiliran
masuk parkiran kampus dengan bermacam-macam stile pakaian yang di kenakan.
Seperti
biasa dan sudah terbiasa tempat yang aku datangi pertama kali ketika sampai
kampus adalah komisariat ikatan mahasiswa al-ghozali. Semenjak aku masi menjadi
mahasiswa baaru hingga sekarang aku sudah semester enam. Di pagi itu komisariat
masih sangat sepi tidak satupun orang yang ada di dalamnya. Ruaangan yang kecil
dan penuh dengan buku yang tersusun rapi. Aku duduk di kursi kayu yang mungkin
usianya sudah puluhan tahun, menantikan teman yang menghampiriku untuk bercanda
gurau. Menit demi menit aku duduk sendiri sambil membaca buku. kemudian datang
kawan-kawan seperjuanganku dari arah kantin. Ritual yang selalu kita lakukan
adalah berjabat tangan ketika bertemu. Kita bercanda gurau membahas hal yang
sebenarnya tidak menjadi hal yang penting untuk di perbincangkan.
Waktu
telah menunjukan bahwa kita harus bergegas masuk ruang kelas. Kita saling
bergandengan tangan dan tetap melanjutkan canda tawa hingga kita masuk di
daalam ruangan dan duduk selalu beriringan. Bahagia aku di hari ini karena
sekelas dengan teman-temaan yang sudah aku anggap sebaagai saudara kandung,
tidak ada bosan yang aku rasakan selama di dalam kelas karena telihat wajah
berserih dari teman-temanku. Kita kembali ke komisariat bersama-sama setelah
kuliah selesai. Saat itu suasananya berbeda, tidak ada hening lagi banyak orang
yang sedang melakukan diskusi di dalam ruangan kecil itu. suara tawa mereka
membuat bibirku tidak mampu menahan untuk tersenyum bahagia. Saling berbagi
cerita di hari minggu lalu membuat kita saling tahu dan peduli satu sama yang
lain. Inilah yang aku temukaan di hari senin, bahagia bersaama mereka,
teman-teman ku yang tak pernah lelah member semangat untuk hidupku yang lebih
baik. Terimakasih ikatan mahasiswa muhammadiyah alghozali.
_mardiana'13_
Komentar
Posting Komentar