Politik Sederhana
POLITIK SEDERHANA
By : Ozora Widianto Haq (Kader PK IMM Al-Ghozali)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Apa kabar kawan-kawan
sebangsa setanah air di masa ini? Masa dimana kita semua diuji oleh pandemi
covid-19 yang telah hadir ditengah-tengah kehidupan kita sehari-hari. Semoga
kita senantiasa diberi kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Baik, disini saya
akan sedikit membahas mengenai politik
secara sederhana dan beberapa contoh kejadian di Indonesia pada masa pandemi
covid-19 ini agar kita dapat memetik hikmah dari beberapa kejadian itu. Semoga
bermanfaat bagi kita semua J
Sebelumnya kawan-kawan
pasti tidak asing lagi dengan kata politik bukan? Yap, apalagi ditambah dengan
“cap” masyarakat yang menganggap politik itu busuk, kotor, menjijikan, dan sebagainya. Stigma-stigma yang muncul itu tidak lain
disebabkan oleh beberapa oknum yang mencemari citra politik dengan
praktik-praktiknya yang membuat jengkel masyarakat.
Akhirnya,
masyarakat menjadi tidak acuh terhadap politik. Padahal sebenarnya politik itu
sudah melekat dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya dalam sebuah keluarga.
Saat kita ingin dibelikan PS4 oleh orangtua, maka kita akan berusaha mencari
cara bagaimana agar tujuan tersebut tercapai, tentunya dengan berbagai cara
yang baik dan benar. Contoh lainnya bisa kita lihat akhir-akhir ini seperti banyaknya
elemen masyarakat yang bergerak untuk mengatasi masalah yang terjadi di
masyarakat, seperti membuka Galang Dana, Pembagian Sembako dan APD, membuat pamflet
dan video online yang bertujuan untuk edukasi, dsb. Hal-hal yang dilakukan tersebut pasti ada
tujuan yang hendak dicapai, ada hak-hak yang harus dipenuhi, maka hal tersebut
dapat dikatakan sebagai politik sebagaimana contoh-contoh sebelumnya.
Menurut Prof.
Andrik Purwasito dalam buku beliau yang berjudul “Pengantar Studi Politik” ada
dua cara pandang dalam berpolitik, yaitu realis
dan idealis. Orang yang memiliki
pandangan realis menganggap bahwa
politik hanyalah ajang kompetisi untuk merebut kekuasaan dengan mengadu segala
potensi kekuatan, serta menggunakan segala cara untuk mengadu kekuatannya itu,
mulai dari menteror hingga kekerasan fisik. Yang kedua yaitu cara pandang idealis. Orang yang memiliki pandangan idealis menganggap bahwa berpolitik
sebagai aktivitas manusia yang luhur, karena dalam berpolitik selalu ada
kemauan yang baik (idealisme) yang dijalankan pula dengan cara yang baik (etis,
visioner, dan mengutamakan kemajuan serta kesejahteraan masyarakat). Dari
pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa cara pandang realis dapat berakibat
pada praktik politik yang amoral (tidak didasari oleh moral), sedangkan cara
pandang idealis dapat berakibat pada praktik politik yang bermoral.
Pelajaran
yang dapat diambil dari paparan diatas bahwa politik tidak hanya berkutat pada
sistem pemerintahan, melainkan juga dalam kehidupan kita sehari-hari. Politik
yang berlandaskan moral, nilai-nilai luhur, sangatlah penting dalam membangun
sebuah kepentingan, tujuan yang akan hendak dicapai, serta cara yang ditempuh
untuk mencapainya baik dalam bentuk sederhana maupun kompleks.
Sekian dan terima kasih, apabila banyak kurangnya dalam tulisan ini datangnya dari saya
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakaatuh
Komentar
Posting Komentar