Senin, Maret 08, 2021

Ngelantur Story#1: Semakin diikuti, semakin “Mumeti”



Ada sebuah cerita tentang seorang pemuda yang datang dengan polosnya ke suatu tempat nan jauh disana, lalu datanglah  seseorang berkata kepadanya dengan tawaran-tawaran menarik yang cukup untuk menggiurkan hati kecilnya itu. Setelah itu, pemuda tersebut berpikir untuk ikut dengan orang tersebut. Lambat laun ketika pemuda tersebut mulai merasuk semakin dalam dengan tempat itu, yang semula hanya ingin ia gunakan sebagai “singgah” saja, perlahan menemui kejelasan yang nyata bahwa ia harus menerima takdirnya untuk berada disana, menjadi bagian dari ribuan insan-insan para pencari ideologi-ideologi baru di tempat itu. Namun ada hal yang sempat mengganggu pikirannya ketika ia harus dihadapkan sebagai pemimpin sebuah kelompok kecil, namun disaat yang sama juga ia sedang mengalami duka yang berpotensi “deres neng pipi” dimana ia harus kehilangan salah satu keluarga yang ia sayangi. Karena pemuda itu terlalu suka mengambil resiko dan tidak berpikir dua kali, ia meng ”iya” kan saja tawaran dari orang-orang asing tersebut yang bahkan belum ia kenali di tempat itu, walaupun ia terlihat jelas tidak memiliki kemampuan disana. Singkat cerita pemuda itu lalu membeli es teh, dan es teh nya enak sekali. Tak disangka-sangka Es teh yang ia minum tersebut adalah es teh fenomenal dikalangan tempat kecilnya itu. Tiba-tiba ia memiliki kekuatan tambahan untuk melancarkan serangan kepada para pesaing beratnya.

 Ia teringat akan perkataan seorang seniornya dulu sebelum masuk ke tempat itu “Pengalaman adalah guru yang terbaik, karena tidak pernah memberi tugas rumah (PR) ” :V, seketika ia hatinya tertawa dan kembali cerah pada saat itu. 

Pola waktu terus melaju sudah ia lalui lalu bertemulah pada sebuah pelajaran yang berarti bahwa seseorang yang pernah ia kagumi pun ternyata diam-diam sudah meliberalkan diri. Siapa sangka ia yang dulu  damba-damba dalam ruang kecil miliknya ternyata perlahan-lahan sudah memiliki penghuni baru yang tak ia sangka-angka sudah lama sudah memesan ruang kecil itu. Hal yang sering terjadi di kalangan pemuda ketika ia mengharapkan sesuatu pasti ia belum tentu bisa mendapatkannya. Begitu juga dengan pemuda itu, lagi-lagi ia harus pupus dalam babak pengharapan kepada sesuatu. Seketika ia ingin melakukan serangan balik kepada hal yang ia alami tersebut dengan berusaha untuk melakukan serangan balasan dengan melancarkan tendangan milik Hyuuga Neji yang kemudian dilanjutkan oleh Kageyama dan diselesaikan oleh Zorro. Kombinasi yang baik ditunjukkan kedua belah pihak dimana Naruto dengan serangan baja hitam miliknya berhasil menghempaskan es teh yang sangat fenomenal di jagat raya kecil itu. Sasuke yang mulai lengah dikejutkan oleh serangan Momoshiki yang membuatnya harus kehilangan mata kirinya. Begitulah nasib para pemuda Vrin da van tersebut.

Pemuda pejuang es teh itu semakin mantap untuk melancarkan propaganda “Drink Equality” :V,  ketika ia harus dihadapkan kenyataan pahit lagi bahwa ia memliki musuh besar para penganut paham “Kopi”-isme. Lalu ia memliki teman seperjuangannya yang bernama Genjieeeh untuk membantunya menghancurkan penganut ideologi Kopiisme itu. Singkat cerita ia dibantu oleh Neji, Kageyama, dan Zorro untuk melancarkan Kamehameha kepada penganut Kopiisme dan ia berhasil menegakkan keadilan minuman. Ia bekerja sama dengan penganut ideologi lain untuk bisa menumbangkan paham Kopiisme. Ia berkolaborasi dengan penganut Banyu Putih, BearBrenNagaPutih, dan Sego goreng. 

Setelah kekalahan Kopiisme di tempat kecil itu, para penganut Ideologi itu tidak tinggal diam setelah mengalami kejadian memalukan tersebut. Mereka mulai menyusun kembali kekuatan mereka secara bertahap. Apa yang akan terjadi selanjutnya ? Akankah Para penganut Kopiisme dapat mengambil kembali tahta mereka ? Yo mbuh, lha critone rung digae lanjutanne og.  (To be Continued ) 


Sekian dan Terima Kasih Semoga terhibur :’V



1 komentar:

  1. Healthcare service providers and health policy makers have to work together to provide psychological and psychiatric treatments in the neighborhood and hospital settings. This ought to include rehabilitation centres for those addicted. Fourth, more research must be done into the prevalence of downside gambling and gambling-related harms. 점보카지노 Finally, we consider that developing a national gambling technique and having an unbiased body to supervise it'll assist the interpretation of the above suggestions into actuality. — Gov. Doug Burgum has rejected a plea by North Dakota’s American Indian tribes to give them unique rights to host web gambling and sports betting within the state.

    BalasHapus

Pandangan dan Hukum Mengapa Pacaran Dilarang Menurut Islam

  oleh bidang Tabligh PK IMM Al-Ghozali Pacaran, sebagai budaya populer di banyak budaya, sering kali bertentangan dengan nilai-nilai dan ...