KESETARAAN GENDER DALAM ISLAM (AL-QUR’AN& HADITS)
Dalam
dua dekade ini, feminisme mulai banyak dibicarakan di kalangan akdemisi
Indonesia, baik dalam tinjauan yang bersifat umum- terutama yang menyangkut
hak-hak dan pemberdayaan perempuan--maupun yang dikaitkan dengan pemikiran
Islam—terutama tentang penafsiran
ayat-ayat yang berhubungan dengan masalah perempuan.
Dominasi
laki-laki dalam peran publik dan domestikasi perempusn buksnlsh hsl ysng bsru,
tetapi sudah berlangsung sepanjang perjalanan sejarah peradaban umat manusia.
Oleh sebab itu tidak heran kalau kemudian dianggap sebagai sesuatu yang sudah
bersifat alami atau kodrati. Anggapan
umum seperti itu tidak ditolak oleh feminisme. Dalam feminisme, konsep
seks dibedakan dengan gender.
Dalam
Al-Qur’an masalah kesetaraan laki-laki dan perempuan ini mendapat penegasan.
Secara umum dinyatakan oleh Allah dalam surah Hujurat ayat 13 bahwa semua
manusia tanpa mmembedakan jenis kelamin, warna kulit, dan perbedaan-perbedaan
yang bersifat given lainnya, mempunyai status yang sama di aiai Allah.
Mulia dan tidak mulianya mereka di sisi Allah ditentukan oleh ketaqwaannya,
yaitu sebuah prestasi yang dapat diusahakan.
Secara
khusus kesetaraan laki-laki dan perempuan di tegaskan oleh Allah dalam surat
Al-Ahzab:35 “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan
yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang
tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan
perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan
perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan
perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak
menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala
yang besar.”
Empat aliran
yang tidak sejalan dengan paradigma utama feminisme, yang merupakan konsep
sosio-kultural:
1.
Feminisme
liberal
Dasar
filosofisnya yakni, bahwa semua orang diciptakan dengan hak-hak yang sama, dan
setiap orang harus punya kesempatan yang sama untuk memajukan dirinya.
2.
Feminisme
matrix
Berpendapat
bahwa ketertinggalan yang dialami oelh perempuan bukan disebabkan oleh tindakan
individu secara sengaja tetapi akibat dari struktur sosial, politik, dan
ekonomi yang erat kaitannya dengan sistem kapitalisme.
3.
Feminisme
radikal
Gerakan
ini beranggapan bahwa faktor utama
penyebab pembagian kerja secara seksual adalah sistem patriakhal di mana
laki-laki mengendalikan perempuan dengan kekuasaan. Karena menurut teori Fristone,
dalam bukunya Dialectic of sex, sumber dari dari kelemahan perempuan
adalah pada struktur biologi.
4.
Feminisme
sosialis
Gerakan ini
merupakan sintesis dari feminisme Marxis dan feminisme radikal. Asumsi yang
digunakan feminis-sosialis adalah bahwa hidup dalam masyarakat yang kapitalik
bukan satu-satunya penyebab utama keterbelakangan perempuan.
So, your artists should produce the initial sketches, wireframes, and mockups of your slot machine recreation. Players utilizing Virtual Reality technologies can remodel their gaming experience. For instance, a player can sit in a virtual on line casino, work together with virtual 1xbet players, and play a slot recreation. As a end result, the VR on line casino can become a part of|part of} the Metaverse.
BalasHapus